kemudian tentang masyarakatnya. masyarakat di pedesaan mungkin sedikit berbeda dengan masyarakat di perkotaan. di pedesaan cendrung sangat berperinsip untuk bergotong – royong dalam hal apa saja untuk membantu. saya pernah melihat di kampung halaman saya, masyarakat di sana bahu – membahu untuk membuat sebuah jembatan penyebrangan di sebuah sungai. mereka semua berkumpul saling bergotong – royong. ibu – ibu disana menyiapkan makanan dan minuman untuk bapak – bapak yang bekerja sementara anak – anak memberikan bantuan walaupun hanya mengangkat adukan semen yang di buat. komunikasi mereka terjalin sangat harmonis sekali. begitu pula saat musim panen tiba. mereka saling bahu – membahu dalam memanen padi – padi di sawah mereka.
agak berbeda dengan masyarakat di perkotaan. walaupun gotong royong masih ada tetapi sangat jarang. contohnya saja di suatu komplek ada kegiatan bersih – bersih saluran air(got) hanya berlangsung beberapan bulan saja. seterusnya mereka menyuruh tukang untuk membersihkannya. sungguh ironis, kemana semangat bergotong royong mereka. dahulu para pahlawan saja bergotong royong untuk menumpas penjajah tapi sekarang semangat gotong royong itu sudah punah.
kemudian di segi gaya hidup. masyarakat di pedesaan saat kuat dengan image sederhananya, giat bekerja, tak kenal lelah dan lain – lain. sedangkan masyarakat perkotaan identik dengan gaya hidup yang mewah dan glamours.
sekian dari saya. terima kasih
sumber devisoseptiano@wordpress.com (devils controls all human)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar