Sabtu, 24 Maret 2012

Kepribadian Bangsa Timur


A Kepribadian dari bangsa timur.
 Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Hal tersebut benar – benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.
Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadianyang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
B. pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
C. faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
dokumen asli : http://www.4shared.com/file/fuek_MGC/file.html

Kepribadian Bangsa Timur


A Kepribadian dari bangsa timur.
 Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Hal tersebut benar – benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.
Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadianyang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
B. pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
C. faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Dokumen Asli http://www.4shared.com/file/fuek_MGC/file.html

Sabtu, 17 Maret 2012

Pengertian Kebudayaan


A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Pengertian Kebudayaan – Banyak berbagai definisi tentang kebudayaan yang telah di paparkan oleh para ahli. Dari berbagai definisi dapat diperoleh kesimpulan mengenai pengertian kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara lebih rinci, banyak hal-hal yang dapat kita pelajari tentang definisi kebudayaan. Bagaimana cara pandang kita terhadap kebudayaan, serta bagaimana cara untuk menetrasi kebudayaan yang faktanya telah mempengaruhi kebudayaan lain.


B.Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat kebudayaan

Mendorong perubahan kebudayaan
 *Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-                 unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan  material).
* Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
 *Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
Menghambat perubahan kebudayaan
*Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah   
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
*Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.

C.Efek Globalisasi
Sekarang, kebudayaan bangsa kita terlalu mendapat suntikan dari kebudayaan barat. Walau globalisasi memiliki beberapa dampak positif, pada kenyataannya hal ini lebih banyak dampak buruknya. Seperti menurunnya rasa nasionalisme pada generasi muda dan menyeret bangsa kita dari moral yang bermartabat kepada moral rendah. Kita pun kehilangan identitas sebagai bangsa Indonesia.
Sebut saja kontes Puteri Indonesia, yang nantinya akan diwakilkan dalam ajang Miss Universe. Kebudayaan dan kecerdasan suatu bangsa tidak bisa dipresentasikan begitu saja oleh seorang wanita yang bahkan tidak malu untuk telanjang di depan dunia. Tentu saja dengan bertelanjang bukanlah sebuah simbol kebudayaan, melainkan bukankah itu bukti sebuah kebodohan yang sangat jelas?
Selain itu, kita tahu globalisasi mengusung liberalisme. Ini tentunya akan membawa kita pada pemahaman kebebasan tanpa batas, seperti free sex dan kebebasan menafsirkan Tuhan yang dilakukan oleh segelintir orang-orang liberalis.
Belum lagi dari aspek ekonomi yang jelas merugikan. Masyarakat kita cenderung untuk mencintai produk-produk luar negeri daripada produk dalam negeri. Sebut saja KFC dan McDonald yang mulai membanjiri mall-mall di Indonesia. Dan masih banyak dampak buruk lain yang terlalu banyak jika diuraikan satu demi satu.
D.Kebudayaan Kita di Negara Lain
Ironis memang menyadari kenyataan bahwa kebudayaan kita malah lebih populer di bangsa lain. Saya sering menonton Voice of America untuk Indonesia, dan miris menyadari ternyata pencak silat sangat populer di negeri adidaya itu bahkan ada olimpiadenya. Sementara di Indonesia lebih populer bela diri karate. Juga seorang wanita yang pernah tinggal di Bali, sepulangnya ke Amerika dia membuka sebuah toko batik saking mengagumi indahnya kebudayaan yang bangsa kita miliki. Sementara kebanyakan anak muda di sini ketika ditanya untuk apa memakai batik, mereka menjawab karena sedang trend dan bukan karena kecintaan terhadap kebudayaan tradisional.
Tahu Pattrick Portella dan Chandra Puspita? Sewaktu saya bertanya pada teman-temanku di sekolah, mayoritas dari mereka tidak tahu siapa yang saya maksud. Well, mereka adalah kelompok gamelan yang sangat terkenal di Perancis. Mereka pula sudah keliling Eropa dan mempertunjukkan kebudayaan tradisional kita di depan dunia. Mirisnya, banyak dari kita yang tidak peduli dengan hal itu. Bagi sebagian dari kita beranggapan, tetaplah gamelan adalah suatu hal yang kuno dan tidak modern.
Kita mungkin terlalu berkiblat pada kebudayaan barat. Tapi, tahukah kita bahwa The Beatles bahkan mengungkapkan kekaguman mereka pada The Tielman Brothers di majalah Rolling Stone Indonesia?
E.Antisipasi Derasnya Arus Globalisasi
Bagaimanapun, globalisasi adalah suatu hal yang sulit untuk dihindari. Yang terpenting bukanlah bagaimana kita menolak globalisasi, tapi bagaimana kita menyikapinya. Sebagai generasi muda tentu saja kita harus menyikapinya secara bijaksana. Kita pun dituntut cerdas menyaring unsur kebudayaan asing yang masuk tanpa harus kehilangan identitas sebagai bangsa Indonesia.

makalah selengkapnya dapat di download  http://www.mediafire.com/?l2h4p319kb31fn4

Jumat, 09 Maret 2012

Manusian dan Budaya permainan tradisional

A.    Permainan Tradisional
Permainan tradisional menurut James Danandjaja (1987) adalah salah satu bentuk yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun serta banyak mempunyai variasi. Sifat atau cirri dari permainan tradisional anak sudah tua usianya, tidak diketahui asal-usulnya, siapa penciptanya dan darimana asalnya. Biasanya disebarkan dari mulut ke mulut dan adang-kadang mengalami perubahan nama atau bentuk meskipun dasarnya sama. Jika dilihat dariakar katanya, permainan tradisional tidak lain adalah kegiatan yang diatur oleh suatu peraturan permainan yang merupakan pewarisan dari generasi terdahulu yang dilakukan manusia (anak-anak) dengan tujuan mendapat kegembiraan.
Menurut Atik Soepandi, Skar dkk. (1985-1986), permainan adalah perbuatan untuk menghibur hati baik yang mempergunakan alat ataupun tidak mempergunakan alat. Sedangkan yang dimaksud tradisional adalah segala sesuatu yang dituturkan atau diwariskan secara turun temurun dari orang  tua atau nenek moyang. Jadi permainan tradisional adalah segala perbuatan baik mempergunakan alat atau tidak, yang diwariska secara turun temurun dari nenek moyang, sebagai sarana hiburan atau untuk menyenangkan hati.
Permainan tradisional ini bisa dikategorikan dalam tiga golongan, yaitu : permainan untuk bermain (rekreatif), permainan untuk bertanding (kompetitif) dan permainan yang bersifat edukatif. Permainan tradisional yang bersifat rekreatif pada umumnya dilakukan untuk mengisi waktu luang. Permainan tradisional yang bersifat kompetitif, memiliki ciri-ciri : terorganisir, bersifat kompetitif, diainkan oleh paling sedikit 2 orang, mempunyai criteria yang menentukan siapa yang menang dan yang kalah, serta mempunyai peraturan yang diterima bersama oleh pesertanya. Sedangkan perainan tradisional yag bersifat edukatif, terdapat unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Melalui permainan seperti ini anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam ketrampilan dan kecakapan yang nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi kehidupan sebagai anggota masyarakat. Berbagai jenis dan bentuk permainan pasti terkandung unsur pendidikannya. Inilah salah satu bentuk pendidikan yang bersifat non-formal di dalam masyarakat. Permainan jenis ini menjadi alat sosialisasi untuk anak-anak agar mereka dapat menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok sosialnya.

B.     Macam-Macam Permainan Tradisional dan Manfaatnya
Banyak sekali macam-macam permainan tradisional di Indonesia, hampir di seluruh daerah-daerah telah mengenalnya bahkan pernah mengalami masa-masa bermain permainan tradisional ketika kecil. Permainan tradisional perlu dikembangkan lagi karena mengandung banyak unsur manfaat dan persiapan bagi anak dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Beberapa contoh permainan tradisional akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut :
1.      Engklek
Siapa yang tidak kenal dan tidak tahu engklek ? Permainan sangat mudah dan sangat menarik untuk dimainkan yang hanya membutuhkan garis kotak-kotak atau gambar sebagai medianya dan dapat dibuat di atas tanah maupun halaman depan rumah atau halaman sekolah. Engklek mengkombinasikan kecepatan melempar pecahan genteng (disebut gacok) ke dalam kotak-kotak dan kemampuan menjaga keseimbangan, karena saat melewati kotak-kotak yang telah dibuat, setiap pemain harus melompat-lompat dengan satu kaki diangkat, dan tidak boleh menyentuh garis.
2.      Bekelan
Bekelan mengadu kecepatan menangkap bola dan mengatur bekel. Termasuk melatih kemampuan motorik anak. Setiap kali pemain melemparkan bola ke atas hingga memantul di lantai, sebelum bola ditangkapnya kembali, ia harus mengambil dan mengatur bekel yang lain sesuai dengan urutan permainan. Dan jangan sampai bola terjatuh.
3.      Gatheng
Hampir sama dengan permainan bekel yaitu mengadu kecepatan dalam melatih kemampuan motorik anak. Selain itu juga melatih kemampuan berhitung anak. Bedanya, gatheng menggunakan lima batu kecil dalam permainannya. Gatheng dapat dimainkan minimal dua orang anak. Sebelum permainan gatheng dimulai, harus ada kesepakatan antar pemain untuk menentukan jumlah yang harus dicapai. Setiap kali satu batu dilempar ke atas, anak harus mengambil batu yang lain secara cepat dan sesuai aturan permainan sebelum batu yang dilempar ditangkapnya kembali. Jangan sampai batu yang dilempar terjatuh. Setelah itu semua batu dilempar ke atas dan ditangkap dengan tangan terbalik ke bawah, kemudian dilempar lagi dan ditangkap lagi dengan tangan terbuka (sering disebut “teplek”). Lalu dihitung berapa jumlah batu yang tertangkap. Diulang-ulang dan dijumlahkan hingga jumlahnya mencapai target jumlah yang telah ditentukan di awal permainan.
4.      Jamuran
Jamuran berasal dari kata jamur karena dalam permainan ini berbentuk lingkaran dengan satu anak yang “jadi” ada di tengah titik pusat lingkaran. Jamuran biasa dimainkan lebih dari tiga orang anak. Jamuran termasuk dalam kategori permainan rekreatif karena sebenarnya jamuran merupakan sarana bernyayi dan bergembira bersama. mereka bergerak sambil bernyanyi :
Syair jamuran adalah :
Jamuran ya ge ge thok
Jamur apa ya ge ge thok
Jamur gajih mberjijih sa ara ara
Sira badhe jamur apa?
            Bermacam-macam jawaban jamuran tempo dulu:
·         Jamur gagak          : anak berlari sambil merentangkan tangan sambil mengucap nama anak yang dikejar, jika hampir tertangkap segera jongkok agar tidak “jadi”.
·         Jamur parut           : mempersiapkan telapak kaki untuk digelitiki, pemain yang kelihatan giginya “jadi”.
Jawaban yang lain adalah jamur kethek menek, jamur kendi bocor, jamur lilin, jamur bunga, jamur kulkas, jamur kursi, jamur payung, dan sebagainya.
5.      Cinciripit (petak umpet)
Cinciripit atau petak umpet minimal dimainkan oleh tiga orang anak. Seorang yang terpilih dengan undian “cinciripit” akan berjaga dan menutup matanya, dan peserta lain bersembunyi. Setelah itu yang berjaga mencari peserta lain, siapa yang paling awal ditemukan akan berganti jaga dan bertugas mencari. Dalam bermain petak umpet diperlukan kejujuran dalam permainannya.
6.      Gapyak atau Bakiak
Gapyak atau bakiak mengadu keseimbangan dan kekompakan tim, dan termasuk permainan yang kompetitif. Setiap kelompok biasanya terdiri dari tiga orang anak mengenakan sandal tandem yang terbuat dari kayu. Pemenangnya adalah kelompok yang tidak terjatuh dan tercepat mencapai garis finish.
7.      Dakon
Dakon dimainkan oleh dua orang anak dengan membagikan biji dakon ke dalam lubang-lubang dakon secara bergiliran. Pemain yang mendapatkan biji dakon terbanyak saat biji dakon habis dinyatakan sebagai pemenang. Dengan bermain dakon, aspek emosional dan kemampuan motorik anak dapat terlatih. Juga terdapat unsur kejujuran dalam permainannya.
8.      Benthik
Permainan benthik ini membutuhkan alat berupa dua patahan ranting panjang dan pendek. Ranting panjang sebagai pemukul. Pada intinya, benthik memperagakan ketrampilan memainkan ranting kecil dengan memukul dan mengarahkan agar tidak tertangkap oleh lawan.
Setiap permainan tradisional di atas tentunya mempunyai kelebihan serta manfaat masing-masing. Namun secara umum, permainan-permainan tradisional memberikan manfaat yang luar biasa pada perkembangan anak. Seperti dapat melatih kemampuan motorik anak, kejujuran, kerjasama, kekompakan,  ketrampilan, ketangkasan, keseimbangan, dan sikap, serta dapat melatih jiwa kesosialan anak dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat. Permainan tradisional juga memberikan pembelajaran kepada anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan, menghormati sesama, hingga cinta kepada Tuhan.

C.    Permainan Tradisional Sebagai Media Pembelajaran
Permainan “gatheng” sebagai media pembelajaran penjumlahan matematika.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas kadang terasa monoton hingga menyebabkan siswa merasa jenuh. Untuk menghindari kejenuhan siswa maka dapat diselipkan permainan tradisional dalam pembelajaran tersebut. Cotohnya dalam pembelajaran penjumlahan matematika dapat diselipkan permainan “gatheng”. Dengan permainan “gatheng” kemampuan motorik dan kemampuan berhitung anak dapat terlatih, dan juga terdapat unsur sportifitas dan kesenangan dalam permainan tersebut.
Dengan menentukan jumlah yang ditargetkan dalam permainan “gatheng”, maka siswa dapat melatih ingatan dan melatih kemampuan berhitungnya. Misalnya jumlah yang ditargetkan adalah 50. Maka setiap pemain melakukan “teplek”, dihitung berapa jumlah batu yang bisa ditangkapnya yang kemudian ditambahkan dengan jumlah “teplekan” selanjutnya, dilakukan secara berulang-ulang hingga jumlahnya mencapai target yang telah ditentukan. Berarti mereka harus mengingat jumlah yang telah mereka peroleh dan harus menjumahkan hasil  “teplekan” yang telah mereka peroleh dengan hasil “teplekan” selanjutnya. Dengan demikian permainan tradisional dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.

Permainan engklek sebagai media pembelajaran bahasa inggris.
Dengan menggunakan permainan tradisional engklek sebagai media pembelajaran bahasa inggris, guru dapat mengajarkan kosa kata (vocabulary) sesuai materi yag telah dipelajari. Dengan permainan engklek ini, dapat melatih hafalan, membaca (reading), menyebutkan kata (spelling), dan juga mendengarkan (listening).
Yaitu dengan cara dengan menuliskan atau meletakkan kata dalam bahasa inggris (words) di dalam kotak-kotak yang ada dalam permainan engklek tersebut. Kemudian setiap anak yang bermain mengucapkan kata-kata yang ada dalam setiap kotak engklek tersebut. Dengan kata lain, pada saat permainan berlangsung pemain harus menyebutkan kata yang ada di dalam kotak pada saat melompat sampai selesai. Dengan begitu pemain akan terus mengucapkan kata dan secara tidak langsung akan mengingat dan bahkan hafal dengan cara penulisannya. sedangkan pemain lainnya secara tidak langsung akan terus mendengar kata yang diucapkan oleh pemain yang sedang main. Itulah contoh penerapan permainan tradisional dalam pembelajaran bahasa inggris.


dokumen asli : 
http://www.4shared.com/file/XMfpf9b_/MAKALAH_1.html