Rabu, 23 November 2011

masyarakat pedesaan vs masyarakat perkotaan

kemudian tentang masyarakatnya. masyarakat di pedesaan mungkin sedikit berbeda dengan masyarakat di perkotaan. di pedesaan cendrung sangat berperinsip untuk bergotong – royong dalam hal apa saja untuk membantu. saya pernah melihat di kampung halaman saya, masyarakat di sana bahu – membahu untuk membuat sebuah jembatan penyebrangan di sebuah sungai. mereka semua berkumpul saling bergotong – royong. ibu – ibu disana menyiapkan makanan dan minuman untuk bapak – bapak yang bekerja sementara anak – anak memberikan bantuan walaupun hanya mengangkat adukan semen yang di buat. komunikasi mereka terjalin sangat harmonis sekali. begitu pula saat musim panen tiba. mereka saling bahu – membahu dalam memanen padi – padi di sawah mereka.
agak berbeda dengan masyarakat di perkotaan. walaupun gotong royong masih ada tetapi sangat jarang. contohnya saja di suatu komplek ada kegiatan bersih – bersih saluran air(got) hanya berlangsung beberapan bulan saja. seterusnya mereka menyuruh tukang untuk membersihkannya. sungguh ironis, kemana semangat bergotong royong mereka. dahulu para pahlawan saja bergotong royong untuk menumpas penjajah tapi sekarang semangat gotong royong itu sudah punah.
kemudian di segi gaya hidup. masyarakat di pedesaan saat kuat dengan image sederhananya, giat bekerja, tak kenal lelah dan lain – lain. sedangkan masyarakat perkotaan identik dengan gaya hidup yang mewah dan glamours.
sekian dari saya. terima kasih

sumber devisoseptiano@wordpress.com  (devils controls all human)

Rabu, 16 November 2011

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

Pelapisan sosial atau di sebut juga Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis(Pitirim A. Sorokin). Pelapisan sosial kenyataanya dapat di ketahui dalam masyarakat yaitu dengan munculnya kelas-kelas tinggi dan kelas kelas yang lebih rendah.
Adapun pengertian pelapisan sosial menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang di tandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu. Didalam masyarakat pelapisan masyarakat ini muncul karena gengsi kemasyarakatan sehingga timbulah pembedaan kelas-kelas dalam masyarakat, ada kelas-kelas tinggi yatu mereka yang mempunyai kekuasaan lebih dan hak-hak istimewa di banding dengan kelas-kelas rendah.
Pelapisan sosial merupakan gejala yang umum dalam suatu masyarakat dimanapun dan kapanpun pasti selalu ada Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.

Jadi dpat kita simpulkan bahwa Pelapisan sosial adalah perbedaan tinggi dan rendahnya suatu kedudukan  seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Yang menentukan tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu biasanya disebabkan oleh macam-macam perbedaan, sepertihalnya  kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.

Mengenai pelapisan sosial saya akan membahas lebih dekat dengan contoh di negeri kita ini, di indonesia kita ini secara tidak langsung terjadi pelapisan sosial antara kalangan atas dan kalangan bawah, kalangan atasnya adalah mereka yang memiliki kekuasaan di pemerintah dan kalangan bawahnya adalah rakyat, kita dapat melihat bahwa pembedaan kelas ini begitu mencolok, contohnya saja dalam penegakan hukum, kesannya di negeri ini pemerintah lebih condong melindungi mereka yang duduk di kursi pemerintahan di banding melindungi keadilan rakyat. Menurut kenyataan yang terjadi para pejabat negera yang mencuri kesejahteraan rakyat dengan kata lain melakukan Korupsi sangat sulit ditangkap dan di jerat hukum ketimbang rakyat biasa yang melakukan kejahatan misalkan pencurian kecil-kecilan, sekalipun misalkan pejabat negara di tangkap maka yang mereka huni bukan penjara-penjara biasa, akan tetapi penjara bak hotel berbintang.

Dari kasus di atas terlihat sangat mencolok pelapisan sosial antara kelas-kelas atas dan kelas-kelas rendah, dapat terlihat kelas-kelas atas mempunyai wewenang lebih dan kekuasaan lebih ketimbang kelas rendah, dan kesanya semuanya bisa di beli dengan uang termasuk keadilan dapat di beli dengan uang.

Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan  satu sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama  sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.

Opini :
Menurut saya pelapisan sosial dalam masyarakat lumrah terjadi,  akan tetapi alangkah lebih baiknya diantara masyarakat menghilangkan perbedaan-berbedaan derajat dan mengusung kesamaan derajat sehingga tidak ada lagi ketidak adilan di negeri ini tidak ada lagi pihak yang lebih di untungkan dan pihak yang lebih di pentingkan, yang ada hanya kesamaan hak antar masyarakat.

sumber:http://bulletin-it.blogspot.com/2010/11/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat.html

Kamis, 10 November 2011

Kejahatan yang terjadi di suatu negara


Warga Negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan Negara. Dalam hubungan antara warga Negara dan Negara, warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap Negara dan sebaliknya warga Negara juga mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh Negara.
Di dalam suatu masyarakat pasti mempunyai suatu masalah,baik itu secara kejahatan atau masalah keributan,kali ini saya ingin memasukan masalah tentang kejahatan di dalam suatu Negara.Negara sangat sulit mengurangi kejahatan di suatu wilayah di karnakan banyaknya hal-hal yang mempengaruhi,seperti banyaknya pengangguran karna sedikitnya lahan pekerjaan,cepatnya ertmbuhan penduduk.
banyak warga Negara menjalani kejahatan bukan karna sering melakukannya,terkadang memang kita yang kurang waspada dan member kesempatan untuk kejahatan seperti contoh pintu yang sterbuka,parker kendaraan seenaknya,memakai perhiasan berlebihan dll.Pemerintah bukan tinggal diam,pemerintah pasti sudah melakukan yang dya bias bagaimana untuk kita menanggulangi kejahatan yang ada di suatu Negara.


KESIMPULAN
Banyak sekali kewajiban kita sebagai warga negara terhadap Negara Indonesia ini. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda). Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.Tetapi masalah yang harus di benahi sangat adalah korupsi karna itu yang akan menghancurkan masa depan Negara masalah yang sesungguhnya adalah di dalam seperti korupsi,harus ada pemimpin yang berani dalam menanggulangi korupsi.
SARAN
Tidak perlu menunggu waktu, generasi muda dengan semangat baja dan pantang menyerah harus ber-inisiatif apa saja yang akan dipersembahkan untuk Negara Indonesia. Berpikir dan giat berlatih akan menjawab semua tantangan dimasa mendatang. Tidak erlu menyelesaikan dengan peperangan, kira diberi kesempatan untuk belajar di jenjang pendidikan. Memanfaatkan ilmu pendidikan dan informasi, akan mudah mengisi pembangunan di Negara Indonesia.
Sumber:www.google.com

Kamis, 03 November 2011

Pemuda dan Sosialisasi


PEMUDA
Pemuda adalah seseorang yang berusia di atas 17 tahun dan sudah di anggap dewasa secara fisik dan pikiran.
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
 
SOSIALISASI
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma soiial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
3. Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
4. Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.


Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1943452-pengertian-sosialisasi/#ixzz1cdzvtyVn

Kamis, 27 Oktober 2011

Individu Keluarga dan Masyarakat


INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT

Individu adalah sesorang atau perorangan yang melakukan kegitan sendiri tanpa di bantu orang lain.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.

Ciri-ciri individu :
a. Keterampilan berpikir lancar, yaitu kemampuan mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan.
b. Keterampilan berpikir luwes, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, serta dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.
c. Keterampilan berpikir orisinal, yaitu kemampuan melahirkan ungkapan yang baru, unik, dan asli.
d. Keterampilan memperinci (mengelaborasi), yaitu kemampuan mengembangkan, memperkaya, atau memperinci detil-detil dari suatu gagasan sehingga menjadi lebih menarik.
e. Keterampilan menilai (mengevaluasi), yaitu kemampuan menentukan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan, suatu rencana, atau suatu tindakan itu bijaksana atau tidak

Keluarga adalah sebuah dimana seseorang berada di lingkungan yang masih memiliki hubungan sedarah yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab.
Peranan keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Tugas keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok.
  1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
  2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
  3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
  4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
  5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
  6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
  7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
  8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Funsi keluarga antara lain:
a.untuk meneruskan keturunan.
b.memberikan rasa kasih sayang dan aman.
c.meneruskan nilai-nilai budaya.
d.menjaga dan memenuhi kebutuhannya.




Masyarakat adalah Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu serta melakukan sebagian besar di dalam suatu wilayah tertentu dengan kumpulan manusia yang berada di wilayah tersebut.
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

Ada beberapa pengertian masyarakat :

a. Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan

b. Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

c. Menurut Ralph Linton (1968)
masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.

Diolah dari Sumber :
1. google.co.id
2. google.co.id/imghp (gambar/ilustrasi)